TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Aktivis Eks 212, Kapitra Ampera, meminta umat Islam dan ulama harus sabar menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) ihwal pemenang Pilpres 2019. Pernyataan ini menanggapi rencana aksi massa kemenangan Prabowo - Sandi menyusul klaim kemenangan 62 persen dari calon inkumben, Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut pendukung Jokowi itu, tidak boleh ada satupun pihak yang mengklaim menang Pilpres 2019 mengingat belum ada legitimasi hasil final dari KPU. "Kita harus dewasa berdemokrasi," kata Kapitra saat dihubungi, Kamis, 18 April 2019.
Lihat: Ini Cuitan Eks Alumni 212 tentang Anies yang Dilaporkan ke Polisi
Sebagai koordinator para mantan aktivis 212, Kapitra mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Karena itu, masing-masing pihak dapat menyalurkan keberatannya melalui Mahkamah Konstitusi jika tak puas dengan pengumuman KPU nanti.
Adapun hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei hanyalah panduan bagi para calon sekaligus alat kontrol bagi KPU. "Untuk mengobati lelah," ucap kader PDI Perjuangan tersebut.
Simak: Rayakan Kemenangan, Eks 212: Prabowo-Sandi Hanya Perdalam Luka
Poster acara perayaan kemenangan Prabowo - Sandiaga yang digagas Alumni 212 telah beredar di media sosial dengan tajuk 'Gema Nifsu Syaban Syukur Kemenangan Capres Cawapres Hasil Ijtima Ulama.' Rencananya acara digelar di Monas malam ini, Jumat, 19 April 2019, mulai sekitar pukul 19.30 WIB bersamaan dengan salat Isya berjamaah. Sedangkan penyelenggaranya antara lain Persatuan Alumni 212, GNPF Ulama, FPI, dan tim relawan Prabowo - Sandi.
LANI DIANA